Penantian Panjang Berbuah Manis Somidi dan Suudiyah Kini Punya Momongan

oleh -764 Dilihat

Pasangan Somidi (50 th) dan Suudiyah (44 th) untuk mendapatkan momongan berhasil terwujud dengan program bayi tabung di Klinik Morula IVF Surabaya. (kilasjatim.com/nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Penantian panjang pasangan Somidi (50 th) dan Suudiyah (44 th) untuk mendapatkan momongan berbuah manis. Pasangan asal Sumenep Madura ini hanya berbekal keyakinan yang kuat dengan rasa ingin memiliki keturunan ditopang doa dari kedua orang tua dan ikhtiar dengan terus berusaha mulai dari pengobatan alternatif dijalani.

“Saya dan istri tidak pernah putus asa. Meski usia tak lagi muda tapi kami yakin akan bisa mendapatkannya.Mulai dari alternatif di Madura hingga di Probolinggo belum juga membuahkan hasil. Alhamdulilah di usia pernikahan yang ke 21 kami mendapatkan buah hati lewat program bayi tabung ini,” ujar Somidi yang berprofesi sebagai pedagang keripik singkong di Kompleks Asta Tinggi Makam Raja Sumenep.

Bagi pasangan yang menikah pada tahun 1999, program bayi tabung
selama ini tidak mereka kenal justru melalui tangan Tuhan keinginan mendapatkan keturunan berhasil dengan baik.Keberhasilan ini sebagai anugerah yang tiada tara mengingat usia yang sudah tidak lagi muda dengan mendapat momongan seorang bayi perempuan melalui program bayi tabung Morulaivf Surabaya, yang lahir pada 1 Desember 2020.

Menurut pengakuan Somidi, program bayi tabung sama sekali tidak ada dalam pikirannya. Informasi justru datang dari seorang bidan mengenai program bayi tabung. Hingga akhirnya, dia mendapatkan rekomendasi melakukan bayi tabung dari salah satu dokter di Madura pada 2019 silam.

“Waktu itu istri saya tidak haid selama satu bulan, saya belikan tes pack juga belum hamil. Akhirnya saya periksakan ke dokter kata dokter kalau mau hamil harus dilancarkan dulu haidnya. Karena saya berpikir usia saya dan istri sudah tidak muda lagi akan memakan banyak waktu untuk pengobatan tersebut, akhirnya dokter menyarankan bayi tabung di Morula yang selanjutnya mengenalkan kepada dr Benekdiktus atau akrab di panggil dokter Benni dari Klinik Morulaivf Surabaya yang selanjutnya disarankan untuk mengikuti program bayi tabung,” jelas Somidi saat diundang sebagai pasien kehormatan di Total Life Clinic Jl. Bogowonto Surabaya, Jumat (11/12/2020)

Baca Juga :  Berlanjut, Program Konversi LPG Pertamina Bagi Nelayan dan Petani

dr Benny mewakili Klinik Morula IVF Surabaya memberikan hadiah untuk si buah hati Aisyah pasangan Somidi dan Suudiyah . (kilasjatim.com/ nova)

Sementara itu, penuturan dr Beny yang dikenal sebagai ahli bayi tabung, pasangan ini menjadi tantangan tersendiri. Usia yang sudah tidak muda dari pasangan ini membuat program bayi tabung mempunyai tingkat keberhasilan yang kecil.

“Pak Somidi sudah berusia 50 tahun, sementara Bu Suudiyah 44 tahun. Tentu reproduksi mereka sudah tidak sebagus yang usia produktif. Keoptimisan mereka mendorong saya ingin membantu mewujudkan mimpi mereka untuk mempunyai buah hati,” ujar dr Beny.

Alhasil program tersebut berhasil. Pasangan Somidi dan Suudiyah tahun ini mempunyai buah hati yang diberi nama Aisyah. Dan mereka juga masih punya kesempatan untuk bisa mendapatkan buah hati lagi dari program yang sama dan harus sabar menunggu 1 tahun lagi.

Ketika datang ke MorulaIVF Surabaya dan bertemu dokter, Somidi dan Su’udiyah pun melakukan apapun yang disarankan dokter agar ia mendapatkan keturunan.

“Saya melakukan apapun yang terbaik untuk saya dan istri, yang dilarang tidak saya lakukan karena keinginan kuat saya dalam bayi tabung,” urai Somidi. Sebelum melakukan penanaman embrio pun, Su’udiyah harus melakukan operasi pengangkatan kista pada rahimnya. Sampai akhirnya dua embrio berhasil ditanam dan salah dsatunya menjadi bayi yang diberi nama Aisyah. Ketika ditanya mengenai biaya, Somidi mengungkapkan, mengunakan uang tabungannya dan berjualan kripik singkong untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

“Waktu ke Surabaya sudah diberitahu dokter biayanya sekitar 70 juta, alhamdulilah tabungan saya ada. Untuk tambahannya saya jualan kripik singkong dan membuka warung,” cerita Somidi. Usahanya selama 21 tahun ini, menurut Somidi, tak lepas dari keyakinannya bahwa Tuhan akan memberinya momongan di waktu yang tepat asal ia terus berusaha dan meminta.

Baca Juga :  Mendag Lutfi Pastikan Program Tepat Sasaran Perihal Distribusi Mugor Dengan Aplikasi

“Saya punya keyakinan dan agama, dalam agama saya Allah SWT berjanji mintalah dan akan kuberi. Saya hanya meminta dan tidak pernah menarget selama ini, mungkin memang waktu yang tepatnya sekarang,” tegasnya.

Keduanya saat ini kembali bersemangat untuk melakukan penanaman satu embrio yang membutuhkan waktu 1 tahun ke depan jika kondisi Su’udiyah telah pulih usai persalinan anak pertama.

“Alhamdulilah, Allah SWT memberi kami kesempatan mendapatkan buah hati meski kami tidak muda lagi. Semua ini juga karena bantuan dokter dan suster di Klinik Bayi Tabung Morula IVF Terimakasih untuk semuanya ” ujar Suudiyah yang tak kuasa menahan air mata kebahagiannya.

Sementara itu, dr. Benediktus Arifin,MPH, SpOG sebagai dokter yang menanggani pasangan suami istri ini menuturkan, keberhasilan pasangan suami istri beda usia 6 tahun ini adalah keberhasilan bersama MorulaIVF Surabaya.

“Apa yang kita lakukan bagian dari kerja bersama Morulaivf Surabaya. Bagian kita sangat kecil dibandingkan kuasa Tuhan. Bekerja secara bersama hasilnya pasti akan lebih baik,” kata dokter yang akrab disapa Beni ini.

Pada kesempatan yang sama Direktur Morulaivf Surabaya Dr. Amang menambahkan, data dari Klinik Bayi Tabung Morulaivf Surabaya, keberhasilan menghantarkan pasangan Somidi dan Suudiyah adalah prestasi tersendiri. Karena pasangan tersebut sudah tidak muda lagi.

“Ini menjadi catatan penting kami, karena berhasil membantu untuk mendapatkan anak dari program bayi tabung untuk pasangan yang sudah berusia lanjut,” papar Dr. Amang. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.