Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Kecam Tindakan Brutal Kepolisian

oleh -1180 Dilihat

Zaki Astofani, wakil sekretaris bidang Hikmah Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur dalam .pernyataan sikapnya yang dibacakan bersama anggota lainnya , Selasa (8/12/200)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur mengambil sikap dalam menanggapi tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) akibat tembakan polisi.

Zaki Astofani, wakil sekretaris bidang Hikmah Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur merasa perlu membuat pernyataan yang tujuannya agar kondisi negara ini kondusif.

Setidaknya ada 5  yang isinya minta Polisi harus transparan mengungkap kejadian tersebut, terutama menyingkap penyebab terjadinya penembakan terhadap mereka. Jika polisi yang terlibat 2dalam insiden itu melanggar protokol tentang penggunaan kekuatan dan senjata api, mereka harus diungkap secara terbuka dan diadili sesuai dengan hukum dan hak asasi manusia.

“Harus ada penjelasan tentang apakah petugas yang terlibat dalam insiden penembakan itu telah secara jelas mengidentifikasi diri mereka sebagai aparat penegak hukum sebelum melepaskan tembakan dan apakah penggunaan senjata api itu dibenarkan. Polisi seharusnya hanya dibolehkan untuk menggunakan kekuatan atau kekerasan, terutama dengan senjata api, sebagai upaya terakhir. Itu pun harus merupakan situasi luar biasa untuk melindungi keselamatan dirinya dan atau orang lain. Jika tidak, maka tindakan itu bisa tergolong unlawful killing,” ujarnya.

Sedangkan lainnya terkait penggunaan kekuatan, kekerasan, dan senjata api yang melanggar hukum oleh polisi tidak boleh dibenarkan, terlebih lagi bila digunakan dalam kasus yang terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan, yang seharusnya tidak berakhir dengan kekerasan.

 

“Dalm hal ini Komnas HAM harus ikut mengusut. Komisi III DPR RI juga perlu aktif mengawasi dan mengontrol pemerintah dan jajaran kepolisian. Jangan sampai preseden impunitas menjadi budaya yang terus langgeng terjadi, banyak kasus yang belum terselesaikan, salah satunya kasus siyono yang merupakan kader Muhammadiyah, Polisi wajib memastikan perlindungan HAM menjadi arus utama dalam setiap tindakannya,” tandas Zaki. (kj7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Sigap Selesaikan Konflik Warga Jember-Banyuwangi, Gubernur Khofifah Siapkan Solusi Permanen Strategis

No More Posts Available.

No more pages to load.