KPPU Belum Temukan Adanya Pelanggaran Naiknya Harga Daging Ayam dan Telur

oleh -434 Dilihat

Kepala KPPU KPD Surabaya – Dendy Rakhmad Sutrisno bersama instansi terkait saat sidak di pasar DTC Wonokromo Surabaya, Kamis (26/7/2018)

 

SURABAYA, kilasjatim.com: –
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Surabaya segera ambil langkah dengan melakukan. sidak di Pasar Wonokromo untuk memantau langsung tingginya harga ayam dan telur di pasaran.

Mengacu Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) no 58 tahun 2018 harga daging ayam ditingkat peternak sebesar Rp 19ribu dan harga ke pembeli adalah Rp 32ribu.

Namun saat sidak ditemukan harga yang berlaku masih cukup tinggi dengan selisih harga hingga Rp 8 ribu per kilonya.

Kepala KPPU KPD Surabaya – Dendy Rakhmad Sutrisno mengatakan, harga daging ayam di tingkat konsumen masih berkisar Rp 38ribu – Rp 40ribu. Namun tidak demikian dengan harga telur, saat sidak justru mengalami penurunan, menjadi Rp 22ribu.

“Harga yang berlaku saat ini tidak menetap di angka tersebut, karena bisa bergeser, artinya jika permintaan sedikit maka pedagang akan menurunkan harganya. Harga yang lebih mahal ini lantaran dari peternaknya juga naik. Kami belum menemukan adanya pelanggaran terkait naiknya harga pada daging ayam tersebut,” kata Dendy disela sidak di Pasar DTC Wonokromo, Surabaya, Kamis (26/7/2018).

Sidak yang digelar bersama instansi terkait, seperti Tim Satgas Pangan Polda Jatim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, serta Dinas Peternakan Jatim.

Lebih lanjut Dendy menjelaskan faktor pemicu naiknya harga tersebut disebabkan banyak hal, seperti harga dolar, pembatasan antibiotik, kemudian kebijakan bantuan non-tunai. Juga aktifitas perdagangan antar pulau di Jawa Timur.

“Kenaikan tersebut masih dinilai wajar mengingat etersediaan cukup. Sehingga kita berharap tidak ada justifikasi buat pelaku usaha untuk menaikkan harga terlaku masif,” jelasnya. (kj3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  COVID-19 Hancurkan Ekonomi Global, Fintech P2P Lending Bantu Selamatkan Ekonomi Nasional