Difi A. Johansyah: Perekonomian Jatim Mulai Stabil

oleh -1422 Dilihat

Difi A. Johansyah bersama Jajaran Direksi  Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PT BI) Tahun 2020 dengan tema  “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi”  diselenggarakan di Surabaya hari ini Kamis (3/1 2/2020)

KILASJATIM.COM, Surabaya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah optimis  Sinergi kebijakan Pemerintah Provinsi/Daerah dan Lembaga/ Otoritas di Jawa Timur dapat mempercepat pemulihan perekonomian Jawa Timur dan menopang Pemulihan Ekonomi Nasional.

Hal ini disampaikan Difi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PT BI) Tahun 2020 dengan tema  “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi”  diselenggarakan di Surabaya hari ini Kamis (3/1 2/2020)

Hasil Survei Bank Indonesia turut mengkonfirmasi V-Shaped Recovery Perekonomian Jawa Timur pada triwulan III 2020. Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan Bank Indonesia, juga mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jawa
Timur pada triwulan III 2020. Hal ini juga tercermin dari membaiknya kinerja lapangan usaha utama JawaTimur seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. Selain iłu, lapangan usaha Akomodasi &
Mamin serta Transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan perbaikan / pemulihan.

Sektor Pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata.

Hanya saja Difi sempat kawatir dengan kondisi pandemi dalam dua pekan terakhir yang disampaikan mengalami kenaikan angka penderita Covid 19, yang bisa mempengaruhi proyeksi ekonomi di akhir tahun 2020.

“Kenaikan angka COVID-19 akhir-akhir ini kurang baik  meski tidak  membuat terganggunya  proyeksi ekonomi Jatim. Kami sempat mengkawatirkan akan menjadi hambatan,” ujarnya kepada media usai pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020.

Sebelumnya terpisah, dalam acara yang digelar  bersama sejumlah pemegang kebijakan di Jawa Timur,  Difi menjelaskan secara umum perekonomian Jatim mulai stabil dalam hitungan bulan ke bulan (mtm), karena lembaganya terus mendorong sisi permintaan.

Baca Juga :  Pertamina Salurkan Dana Bergulir Ratusan Juta ke 32 Peternak Kambing di Malang

Stabilnya ekonomi Jatim terlihat dari sisi mulainya beberapa masyarakat membuka usaha mereka dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga yang pada awal pandemi terkontraksi 5 persen, kini sudah mulai menurun hingga minus 3 persen.

“Kami proyeksikan bisa mencapai 0 persen pada kuartal IV 2020 dan ini sudah sangat bagus karena adanya pertumbuhan ekonomi setiap bulannya,” kata Difi.

BI Jatim,  akan terus mendorong konsumsi dan belanja masyarakat serta perdagangan antardaerah. Selain itu ada beberapa kebijakan seperti suku bunga rendah, nilai rupiah stabil, hingga kondisi likuiditas, termasuk kredit.

InsyaAllah, asumsi kami apabila vaksin sudah dijalankan, ekonomi dunia pulih dan kepercayaan investor akan kembali ada. Harapan saya hanya tinggal menunggu waktu saja,” jelasnya.

Sementara itu berdasarkan sebaran zonasi dari data nasional per 2 Desember 2020 ada empat daerah di Jatim berstatus zona merah atau berisiko tinggi yakni Kabupaten Jember, Situbondo, Jombang, dan Kota Batu.

Data lainnya berdasarkan sumber data yang sama, situasi positif COVID-19 di Jatim secara kumulatif sebanyak 62.773 kasus. Rinciannya pasien dirawat sebanyak 3.106 kasus (4,95 persen), sembuh 55.260 kasus (88,03 persen) dan meninggal dunia 4.468 kasus (7,12 persen).

Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemerintah dProvinsi Jawa Timur, telah berhasil menjaga resiliensi dan percepatan pemulihan perekonomian yang diwujudkan dengan percepatan realisasi anggaran hingga triwulan III 2020 baik dari Sisi APBN, APBD, maupun Kab/kota. Realisasi belanja daerah di Provinsi Jawa Timur di Triwulan 111-2020 mencapai 65 persen, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain, yang hanya berada di kisaran 50 persen.

Baca Juga :  Pertamina Group Bersinergi dengan Anak Perusahaan Perangi COVID-19

Dari Sisi pembiayaan, restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jawa Timur dengan nominal kredit sebesar Rpl 06,4 triliun. Dari Sisi moneter, Bank Indonesia mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman, mendorong penguatan promosi ekspor/substitusi impor, dan memperluas digitalisasi pembayaran.

Seiring bertumbuhnya optimisme dan sinergi yang senantiasa dilakukan oleh seluruh stakeholders,
Pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif, lebih baik dibandingkan tahun 2020. Untuk mendukung hal tersebut Bank Indonesia Jawa Timur ke depan akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga bekerjasama dengan pemerintah daerah, penguatan T PD, dan perdagangan antar daerah, serta pengembangan klaster komoditas strategis. Bank Indonesia juga terus mendorong ekonomi digital untuk menjadikan Jawa Timur menjadi smart province melalui Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (Elektonifikasi Transaksi Pemerintah/ETP), Perluasan elektronifikasi transaksi pembayaran (QRIS), On-boarding UMKM, serta Digitalisasi UMKM.

Lebih lanjut, Bank Indonesia juga akan meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak, yaitu Penguatan Ekonomi Syariah (dengan KSBP, Pondok Pesantren, dan OPOP), Riset dan survei dengan berbagai lembaga, Penguatan Rumah Kurasi, serta bersinergi dengan OJK untuk penguatan literasi dan inklusi keuangan.

Dalam kesempatan penyelenggaraan PTBI, yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timir Emil E. Dardak, Bank Indonesia juga memberikan penghargaan (BI Award) tahun 2020 sejumlah 23 penghargaan dalam 1 1 kategori di bidang pengelolaan stabilitas moneter dan sistem keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah, pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, serta pendukung kebijakan Bank Indonesia dan kontribusi perorangan. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.