Campina Tak Henti Berinovasi Mulai dari Investasi Mesin Hingga Penjualan Online

oleh -1370 Dilihat
Dari kiri ke kanan, Komisaris Independen Campina Vincent Makmur Widjaja, Direktur Campina Arif H. Rayadi, Direktur Adji Andjono Purwo, Presiden Direktur Samudera Prawirawidjaja, Sekretaris Perusahaan Sagita Melati, Direktur Produksi Hans Jensen dan Direktur Umum Hendro Hadipranoto saat Paparan Publik kinerja kuartal III/2019 PT Campina Ice Cream Industry Tbk di Surabaya, Selasa (2611/2019)

KILASJATIM.COM, Surabaya – PT Campina Ice Cream Industry Tbk, terus berupaya melakukan peningkatan penjualan dan kapasitas produksi dengan investasi menambah mesin baru pada 2020 untuk beberapa jenis produk es krim. Dengan adanya mesin baru maka. produksi es krim meningkat hingga 30 persen dari sebelumnya.

Direktur Campina, Adji Andjono Purwo mengatakan, setiap tahun perseroan aktif melakukan pengembangan inovasi produk baru, termasuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang juga semakin besar.

“Selain itu, investasi mesin baru juga untuk meminimalkan dampak peningkatan biaya operasional, baik melalui peningkatan output dan efisiensi,” kata Adji saatnya paparan publikdi Pabrik Campina Rungkut Industri Surabaya, Selasa (26/11/2019).

Saat ini kapasitas produksi Campina sekitar 30 juta liter/tahun, dengan tingkat produksi 25 juta-26 juta liter/tahun. Dari produksi tersebut, hingga kuartal III/2019, perseroan mampu membukukan laba bersih Rp51,58 miliar naik 8% dibandingkan periode yang sama 2018.

Di tengah persaingan pasar es krim yang semakin ketat, dan ditambah banyaknya pesaing dari produk impor, perseroan masih mampu tumbuh dengan baik. Namun, secara pangsa pasar Campina saat ini sekitar 20%, dan memang menjadi berkurang dengan hadirnya pemain-pemain baru.

“Market share memang mengecil karena pemain baru masuk, tapi kalau melihat growth, kita tetap tumbuh baik,” jelasnya seraya menambahkan perseroan akan
terus memperluas distribusi. Selain melalui jalur konvensional juga akan dilakukan digitalisasi penjualan.

“Yang tengah kami lakukan adalah memperkuat pemasaran ke kota-kota tersier dan luar Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, Campina akan meningkatkan penetrasi pedagang eceran modern dan tradisional. Sedangkan di luar Pulau Jawa akan ditambahkan kantor-kantor distribusi di beberapa kota besar di luar Pulau Jawa.

Baca Juga :  Digelar di 5 Titik, Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim Antusias Diserbu Masyarakat

Saat ini Campina memiliki 61 jaringan distribusi di seluruh Indonesia. 30 diantaranya ada di Pulau Jawa dan sisanya di luar Pulau Jawa. Untuk meningkatkan efisiensi penjualan, Campina juga mulai memasuki pasar digital. Salah satunya dengan masuk ke e commerce yang sudah banyak dikenal masyarakat. Konsumen juga bisa mendapatkan produk Campina melalui situs penjualan resminya.

“Untuk pembeli dari Surabaya mau mengirimkan hadiah produk Campina untuk seseorang yang di Bandung, bisa dilakukan melalui situs kami tanpa perlu merasa kawatir es nya akan mencair,” jelasnya.

Untuk tetap mempertahankan pangsa pasar atau meningkatkan, strategi yang dilakukan perseroan yakni memperbanyak investasi cold storage sebagai upaya distribusi, menggandeng banyak ritel, serta terus bekerja sama dengan perusahaan atau tokoh kartun favorit anak-anak seperty Disney untuk membuat produk es krim dengan gambar tokoh kartun/animasi.

Sepanjang tahun ini pun, perseroan telah meluncurkan produk es krim refreshment seperti Hula-hula jagung, summerbarz, fantasi leci sundae, white coffee, midi concerto strawberry dan Frozen.

“Kami juga baru meluncurkan produk premium yakni Gold Ribbon Cup dan Stick dan yang akan datang disusul dengan varian baru, ini akan memperkuat posisi branding Campina dan meningkatkan pangsa pasar,” imbuh Direktur Independen Arif H. Rayadi.

Presiden Direktur Campina, Samudera Prawirawidjaja menambahkan, terkait potensi pasar ekspor, perseroan masih akan fokus dengan pasar domestik yang dianggap sangat besar.

“Sementara ini kami fokus di lokal karena lokal punya stabilitas pasar yang paling kuat, dan Campina merupakan salah satu perusahaan es krim lokal terbesar di Indonesia, lainnya impor,” ujarnya.

Dari sisi kinerja penjualan perseroan, pada kuartal III/2019 Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen dibanding periode sebelumnya. Hingga triwulan ketiga tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 51,58 Miliar dengan angka kenaikan 8% margin dari periode sebelumnya. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.