Bayer Indonesia Berdayakan 500.000 Petani Terdampak Covid-19 di 15 Provinsi di Indonesia

oleh -652 Dilihat

 

Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis (kiri); Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu (dua dari kiri); dan Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista (kanan) berbincang dengan dua perwakilan petani penerima manfaat (tengah) di sela peringatan Hari Tani Nasional 2020 yang digelar Kementerian Pertanian di Jakarta (24/9). 

KILASJATIM.COM, Jakarta – Bertepatan Hari Tani Nasional, Bayer Indonesia, perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian, meluncurkan program pemberdayaan sebagai komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia yang rentan terdampak wabah COVID-19.

Kali ini Bayer melibatkan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra strategis, program ini menargetkan pemberdayaan kepada 500.000 petani di 44 kabupaten dan 15 provinsi Indonesia. Peluncuran inisiatif ini dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu, dan Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia dalam sambutannya menyampaikan, Pandemi Covid-19 berpotensi menimbulkan krisis pangan baik secara global maupun nasional. Artinya, saat ini menjaga ketahanan pangan memiliki peran yang sama pentingnya dengan meningkatkan kesehatan masyarakat. Para petani memiliki peran besar dalam membantu memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bayer melalui program ‘Better Life Farming’, yang tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian yang dibutuhkan, tetapi juga pembekalan keahlian dan kesehatan yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia,” ujar Syahrul Yasin Limpo.

Sektor pertanian berperan signifikan menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan-II 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)[1], PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q-to-q). Bahkan, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sektor ini tetap berkontribusi positif 2,19% (y-on-y). Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk dari sektor pertanian. Situasi ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku sektor ini, terlebih para petani, untuk dapat terus memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih jauh dari usai.

Baca Juga :  Gus Muhaimin Serukan Revolusi Pupuk Sapa Petani Lampung, Muhaimin Iskandar: Subsidi Pupuk Harus Diperbanyak

Meski demikian, di lapangan, ketika virus korona mewabah, Bayer mendapati para petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen sehingga menyebabkan menurunnya pendapatan mereka – yang berdampak tidak tercukupinya modal kerja untuk membeli sarana pertanian pada musim tanam berikutnya. Selain itu, para petani juga terkendala mendapatkan kebutuhan tanam (seperti bibit, pupuk, pestisida, dsb.) secara tepat waktu akibat terganggunya rantai suplai selama pandemi.

Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu, mengatakan, Bayer memahami peran krusial para petani selaku garda terdepan penyedia bahan pangan nasional. Karenanya, Bayer menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup mereka.

“Upaya ini kami realisasikan lewat ‘Better Life Farming’ yang akan Bayer implementasikan sepanjang 2020-2021. Total bantuan program senilai Rp197 miliar akan kami salurkan dalam bentuk paket lengkap perlindungan tanaman, pelatihan peningkatan keahlian pertanian, serta edukasi dan penyediaan alat kontrasepsi modern bagi petani perempuan. Harapan kami, program ‘Better Life Farming’ turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia,” tegasnya..

Sementara itu, Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, menegaskan, secara global, hingga 2030 mendatang, Bayer menargetkan program ini bisa menjangkau 100 juta petani di negara-negara berkembang, dengan memberikan akses terhadap inovasi terbaik, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan.

“Bayer juga menaruh perhatian besar pada kesehatan perempuan dan terpacu untuk membantu 100 juta perempuan di seluruh dunia agar mendapatkan akses terhadap alat kontrasepsi guna mendukung kualitas kesehatan dan perekonomian mereka,” kata Angel Michael.

Sementara di Indonesia, di tahap awal ini (periode 2020-2021), Bayer menyasar 500.000 petani – termasuk di dalamnya 100.000 perempuan petani, yang rentan terdampak Covid-19 di 44 Kabupaten dan 15 Provinsi agar mampu terus berdaya dan berkarya. Provinsi cakupan program meliputi DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

Baca Juga :  Diikuti 50 Ribu Mitra, Gojek Gelar Festival Merah Putih

Khusus di Jawa Timur, pelaksanaan program difokuskan di enam wilayah, yaitu Gresik, Mojokerto, Jember, Probolinggo, Trenggalek dan Tulungagung. Secara jangka panjang, komitmen Bayer melalui program ‘Better Life Farming” di Indonesia akan berlanjut hingga 2030, dengan target penerima mencapai 4 juta petani kecil dan 3.000 pengusaha tani.

Pelaksana program ‘Better Life Farming’ ini, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis menyampaikan, dengan dukungan komprehensif dan berkelanjutan dari Bayer yang berpadu dengan jaringan luas Mercy Corps Indonesia, optimis inisiatif ‘Better Life Farming’ ini memberi dampak signifikan pada peningkatan kapabilitas dan kualitas petani di Indonesia.

“Lebih jauh, kami berharap aksi kolaboratif ini dapat membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,” tutup Ade Soekadis diakhir acara. (kj6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.