KILASJATIM.COM, Probolinggo – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo melakukan evaluasi Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) menuju penguatan politik Kabupaten Probolinggo di Aula KPRI Bina Sejahtera Kecamatan Besuk, Kamis (13/2/2020).
Evaluasi pilkades ini diikuti oleh 200 orang peserta terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, Ketua BPD beserta anggota, Ketua Muslimat NU beserta anggota organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakat serta tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Besuk.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber yang terdiri dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto, aturan perundang-undangan dengan pilkades dari Bagian Hukum serta Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto ini dihadiri oleh Camat Besuk Puja Kurniawan beserta jajaran Forkopimka (Koramil dan Polsek) Besuk.
BACA JUGA: ASN Pemkab Probolinggo Siap Sukseskan Sensus Penduduk Dan Susenas 2020
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengungkapkan evaluasi pilkades ini dilakukan karena pihaknya melihat pada tahun 2019 kemarin yang sudah melaksanakan pilkades serentak di 12 desa ini ternyata memang ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, salah satunya karena kurangnya sosialisasi pelaksanaan proses pilkades.
“Oleh karena itu, Bakesbangpol bersinergi dengan DPMD dan Bagian Hukum untuk mengawali membantu sosialisasi masalah proses pilkades dengan beberapa hal-hal yang berkaitan dengan perangkat desa dan desa, sehingga kita tidak ada lagi masalah dikemudian hari karena masyarakat tidak tahu,” ungkapnya.
Menurut Ugas, di tahun 2020 ini akan ada pilkades kembali di Kabupaten Probolinggo. “Untuk menyambut pesta demokrasi tingkat desa tersebut, semua pihak harus mempersiapkan diri, termasuk kecamatan yang akan melaksanakan pilkades,” jelasnya.
Satu sisi lain terang Ugas, Bakesbangpol ingin memberikan beberapa hal tentang bagaimana menjaga kondisi wilayah Kabupaten Probolinggo menjadi kondusif. “Jadi kami sampaikan pula tentang bahaya narkoba dan radikalisme. Harapannya dengan evaluasi pilkades ini kita ada penguatan politik. Kalau kondisi sudah kondusif maka dengan sendirinya kondisi Kabupaten Probolinggo akan lebih baik,” pungkasnya. (hms/kj27)
