2 Pasien Mutasi Virus Delta India Asal Bangkalan di RSLI Surabaya, Membaik

oleh -1385 Dilihat

Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara bersama tim ahli RSLI memaparkan perkembangan pasien yang dirawat, Selasa (15/06/2021)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Dua pasien asal Madura yang terkonfirmasi positif mutasi virus Covid 19 Delta B 1.6172 atau virus delta India yang terjaring penyekatan di Jembatan Suramadu mulai terlihat membaik.

Pasien yang dirujuk ke rumah sakit lapangan Indrapura (RSLI) ini menjalani perawatan secara intensif dengan cara
dipisahkan dari pasien lainnya.

Sebagaimana diketahui, pasien pertama Px.7529 berjenis kelamin laki laki Masuk Rumah Sakit (MRS) pada 6 Juni 2021 dengan gejala ringan batuk berdahak, tanpa komorbid dan sampai saat ini masih dirawat di RSLI

Pasien kedua Px.7520 berjenis kelamin laki laki Masuk Rumah Sakit (MRS) pada 6 Juni 2021 dengan gejala ringan, demam, komorbid DB, masih dirawat di RSLI.

Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, mengatakan kedua pasien tersebut berasal dari Klaster Bangkalan, Madura dengan Px CT Value di bawah 18. Dan satu lagi , pasien ketiga Px.7529 laki laki Masuk Rumah Sakit (MRS) pada 6 Juni 2021. Kondisi pasien tanpa gejala, tanpa komorbid, dan telah pindah Faskes pada 12 Juni 2021 di Bojonegoro.

“Berdasarkan hasil whole genome squencing ITD (Institute of Tropical Diseases) menunjukkan tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mutasi virus Delta B.1.617.2 (India),” kata Nalendra, Selasa (15/6/2021).

Nalendra menjelaskan, kondisi pasien pertama tanpa komorbid, datang dengan keluhan batuk pilek.

“Sekarang sudah agak membaik. Pasien kedua datang dengan keluhan demam, ada komorbid namun kondisi juga mulai membaik,” paparnya.

Saat ini Satgas tengah melakukan tracing asal penyebaran virus Delta di Klaster Bangkalan, Madura tersebut.

Baca Juga :  Crown Property Agency Catat  Kenaikan Unit Sewa Di Bulan Oktober 2022 Hingga 74%

Pasien saat ini berada di tempat terpisah dengan pasien lain. Sedangkan pasien ketiga telah dikoordinasikan dengan pihak RS di Bojonegoro.

Pada kesempatan yang sama
ahli patologi klinis RSLI, dr Fauqa Arinil Aulia SpPK menjelaskan,
WHO menekankan bahwa transmisi virus lebih cepat dan lebih meluas, gejala klinis yang bergeser mulai memberat dan efektivitas terhadap vaksin.

“Kondisi pasien memang agak mengalami stres, karena mereka terpaksa menjalani isolasi akibat terjaring tracing di pos penyekatan Suramadu sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu imunitas pasien. Oleh sebab itu pasien juga mendapat penanganan psikoterapi,” jelasnya.

Hingga siang ini (15/6/2021) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya merawat 219 pasien dari Klaster Bangkalan. Dari jumlah tersebut , sebanyak 202 belum menjalani vaksinasi. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.